makna hidup

[b]




MAKNA HIDUP

Oleh : H. Muh. Hasyim AB.
Kepala SDSN Cipedak 05
Jagakarsa, Jakarta Selatan.


Manusia adalah mahluk sosial yang hidup ketergantungan satu sama lain dalam segala aktifitas apapun bentuknya. Dengan kata lain manusia harus hidup bermasyarakat, tak mungkin manusia bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Hal ini banyak diajarkan Allah dalam alqur’an misalnya dalam surat 5 ayat 3; Dan tolong menolonglah kamu dalam kebaikan dan taqwa. Artinya Allah mengajarkan manusia utuk hidup bukan hanya untuk dirinya tapi perlu adanya kebersamaan ada kalanya memberi ada saatnya menerima.
Masalahnya adalah bagaimana hidup kita punya makna untuk orang lain, sebagaimana Rasulullah Saw. Mengajarkan kepada kita dalam salah satu sabdanya ; sebaik-baik manusia adalah ( yang hidupnya) punya manfaat untuk orang lain.
Pada kenyataannya banyak manusia dalam menjalani hidup dan kehidupan ini terjebak dalam rutinitas pribadi tanpa berpikir apakah hidupnya punya arti dan makna atau tidak bagi orang lain, karunia yang Allah berikan seolah mutlak hak pribadi, bukankah pada harta yang di miliki ada sebagian hak orang miskin ? Sedang Rasulullah mengajarkan kepada ummatnya dalam sabdanya, belum (sempurna) iman seorang diantaramu ketika kamu tidur pulas karena kenyang, sedang tetanggamu tak bisa tidur kareana kelaparan.
Pada hakikatnya inti dari ajaran ISLAM adalah kita beriman kepada Allah dengan beribadah sesuai dengan syariat dan hidup utuk bermasyarakat dengan saling kepedulian(tolong menolong), Didalam Al-Qur’an ketika Allah berfirman; Dirikanlah shalat, pada ayat sama diikuti tunaikanlah zakat. Dan ketika Allah berfirman Shalatlah, maka diikuti dan berkorbanlah!juga banyak ayat ketika Allah berfirman Ya’ayyuhalladziina amanuu diikuti dengan wa’amilussholihaati.artinya selalu berkaitan menjalin hubungan dengan Allah sekalian menjalin hubungan dengan manusia. padahal seluruh aktifitas manusia akan berakhir seiring berakhirnya hidup manusia itu sendiri, namun tetap menjadi pertanyaan, apakah kehidupan yang telah di jalani juga akan punya manfaat bagi orang lain, sesuai dengan Al-qur’an dan As-sunnah ?

Dalam hadis Rasulullah menyabdakan : Bila seorang manusia meninggal maka putuslah segala amalnya kecuali tiga hal : shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih. Artinya; dalam hidup seorang manusia akan punya arti dan makna bila dapat melaksanakan dan mengamalkan tiga tuntunan tersebut, jangankan masih hidup sesudah matinya pun amalan itu masih tetap mengalirkan pahala untuk sipelaku.

Dari hadis tersebut Islam mengajarkan manusia utuk rajin berusaha, yang pada akhirnya dari hasil usahanya dapat berkemampuan untuk bisa menolong orang lain, tanpa harta yang cukup, bagaimana mungkin bisa bershodaqah, berinfak dan lainnya. Islam mengharamkan pemeluknya malas berusaha, sebaliknya Rasulullah mengajarkan untuk berusaha keras seolah olah akan hidup selamanya. Selain untuk kaya Islam juga mengajarkan kepada penganutnya utuk berilmu, bahkan kalau perlu dan memungkinkan kita diperintah Rasul untuk menuntut ilmu sampai kenegeri Cina (baca luar negeri), Sebab ilmu adalah harta yang tak ternilai. Segala perbuatan akan berhasil hanya dengan ilmu, Duniapun hanya bisa dikuasai oleh orang-orang yang berilmu, bukankah Rasulullah menyampaikan dalam sabdanya ; siapa yang ingin hidup bahagia mesti dengan ilmu. Dengan ilmu kita bisa berbuat (menciptakan) sesuatu untuk kemaslahatan ummat.
Dan yang terakhir anak yang shalih. salah satu sebab disunnahkannya nikah adalah untuk mendapatkan keturunan sebagai penerus generasi menjadi khalifah fil ardhi. Terbentuknya negara adalah dari terbentuknya masyarakat yang terdiri darikeluarga-keluarga. Bila setiap keluarga melahirkan keturunan yang shalih/shalihah maka pastilah akan menjadi keluarga yang harmonis yang pada akhirnya bermuara kepada negara yang sejahtera. Inilah profil hidup yang punya arti dan manfaat dan meninggalnyapun pahalanya tetap mengalir tiada putus sebagaimana alqur’an mengajarkan.

Falahum ajrun ghairu mamnun, Wallahu a’lam.

[/b]

0 komentar: